Pada tahun 1911 seorang ulama dari Garut yang bernama K.H. Muhyiddin (Alm) diundang oleh Pemerintah Sumedang untuk berdakwah di Sumedang karena waktu itu Sumedang merupakan daerah yang masih awam terhadap ajaran agama Islam. Beliau pun menetap di Cimalaka sampai tahun 1921, yang selanjutnya diteruskan oleh K. Nachrowi dan kemudian dilanjutkan oleh K. Hasan. Namun, K. Hasan wafat dan digantikan oleh K. Mualim Faqih dan pada masa ini merupakan masa yang paling lama bertahan. Kita masih bisa menemui keberadaan Pesantren Cimalaka ini yang dipimpin oleh K. Toyib hingga sekarang.
Pada tahun 1921, K.H. Muhyiddin (Alm) pindah dari Cimalaka ke Cimeuhmal Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang dan mendirikan Pesantren Pagelaran yang pertama. Beliau menetap di sana tidak terlalu lama, yakni sampai tahun 1949, dikarenakan beliau harus kembali ke daerah Sumedang.
K.H. Muhyiddin (Alm) yang telah kembali ke Sumedang mendirikan kembali pesantren yang berbasis sama dengan Pesantren Pagelaran yang pertama, yakni Pondok Pesantren Pagelaran II Sumedang. Lokasi Pontren ini sendiri tepat di pusat kota Sumedang yakni di Lingkungan Mesjid Agung Sumedang (Kaum) Kelurahan Regol Wetan Kecamatan Sumedang Selatan. Sampai saat ini, kepemimpinan Pontren Pagelaran II ini dilanjutkan oleh salah seorang putra K.H. Muhyiddin (alm.), yaitu K.H. Badar Badruzzaman Muhyiddin (alm.).
Sebagai institusi ke-Islaman independen yang bergerak langsung di tengah masyarakat, Pondok Pesantren Pagelaran II mempunyai visi mewujudkan terciptanya jati diri bangsa yang menyatu dengan ruhul Islam melalui pembekalan kepada generasi muda agar mampu mengimbangi arus globalisasi dan informasi dengan Iman dan Takwa.
Adapun misi yang diusahakan dalam mewujudkan semua hal tersebut di atas, beberapa diantaranya adalah :